Phobia Bolaku

Phobia berasal dari bahasa Yunani yang berarti rasa takut yang tidak normal atau tidak wajar (Morbid Fear atau Anxiety Disorder). Rasa takut yang dimaksudkan disini adalah rasa takut terhadap sesuatu, baik itu benda mati maupun mahhluk hidup atau situasi tertentu. Umumnya kita memiliki phobia, bedanya ada yang ringan dan ada pula yang berat. Phobia ringan adalah phobia yang tidak mengganggu kehidupan penderitanya karena yang ditakuti itu jarang dijumpai, misal takut dengan rumput putri malu. Phobia takut dengan putri malu tidak akan terlalu mengganggu karena jarang dijumpai, sehingga tidak terasa bahwa seolah-olah penderita tidak memiliki phobia. Tetapi bagaimana phobia yang takut dengan gelang karet, ini termasuk phobia berat, karena setiap hari di banyak tempat dia dapat melihat banyak gelang karet, sehingga rasa kaget, takut, dan shock bisa terjadi setiap saat. Tentu saja kadang-kadang hal ini bukan saja mengganggu dirinya, tetapi anggota keluarga atau orang disekitarnya.
Saya sendiri mengalami phobia terhadap bola. Untuk saya bola itu benda bulat yang mengerikan. Saya phobia terhadap bola karena saat kecil kepala saya pernah terlempar bola di depan umum. Selain sakit, rasa malunya pun tak tertahankan. Entah mengapa sejak saat itu saya menjadi takut saat melihat bola, apalagi bila ada yang memainkannya.
Awalnya phobia saya terhadap bola tidak jadi masalah. Tetapi berhubung pelajaran olahraga yang saya terima dari SD sampai SMA ada materi tentang bola, entah itu bola basket, bola sepak, atau bola apapun itu phobia saya akhirnya menjadi masalah. Terlebih saat ujian praktik, saya terancam tidak lulus pelajaran olahraga bila tidak melakukan praktik menggunakan bola. Akhirnya setelah menjelaskan tentang phobia bola kepada guru olahraga saya, beliau pun memberikan saya dispensasi karena alasan kesehatan.
Saya tidak pernah ikut terapi, hipnotis atau latihan-latihan untuk menghilangkan phobia bola saya tersebut. Bukan karena saya tidak mau menghilangkannya tapi karena rasa takut saya yang begitu besar. Tapi sekarang phobia bola saya sudah sedikit berkurang. Hal itu karena saya dibiasakan untuk berdekatan dengan bola, itu pun bukan hal yang disengaja, saya sering berdekatan dengan bola karena kebetulan pacar saya sangat menggilai bola, jadi mau tidak mau saya harus mulai bersahabat dengan bola. Punya pacar penggila bola ternyata bisa dijadikan terapi untuk phobia saya. Sampai saat ini saya masih takut dengan bola, tetapi tidak setakut dulu.