Senin, 29 Maret 2010

Penggunaan Metode Ilmiah Dalam Penulisan Ilmiah

A. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan bukti fisisnyang ada dan sangat jelas. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.

B. Kriteria Metode Ilmiah

1. Berdasarkan Fakta
Semua keterangan dan penjelasan yang ingin diperoleh dalam penelitian untuk keperluan analisis haruslah berdasarkan data-data di lapangan yang orisinil atau asli serta fakta-fakta yang nyata. Tidak diperkenankan sama sekali keterangan dan penjelasan yang didapat adalah berdasarkan perkiraan, mitos, kemungkinan-kemungkinan dan sebagainya. Bila hal ini dilakukan maka hasilnya tentunya bukan lagi sebuah kebenaran ilmiah, dan tentu saja cara yang seperti ini juga bukan merupakan suatu cara yang dapat disebut dengan metode ilmiah.
2. Tidak ada prasangka
Cara yang ditempuh untuk mencari kebenaran atau pengetahuan harus bersifat bebas dari adanya prasangka di dalamnya. Semua pertimbangan harus dilakukan dengan pikiran jernih tanpa ada pertimbangan yang subyektif. Pembuktian dan pengambilan kesimpulan harus didasarkan pada fakta dan penjelasan atau bukti yang nyata dan objektif. Apabila hasil dari suatu penelitian, misalnya, menunjukan bahwa ada ketidak sesuaian dengan hipotesis, maka kesimpulan yang diambil haruslah merujuk kepada hasil tersebut, meskipun katakanlah, hal tersebut tidak disukai oleh pihak pemberi dana.
3. Terdapat analisis
Semua data dan fakta yang telah diperoleh harus diberi penjelasan yang kuat dan memedai, tidak cukup hanya diberikan deskripsi atau gambaran singkat saja, agar mudah dipahami dan member manfaat atau makna serta berkontribusi terhadap pengembangan pengetahuan. Semua data, fakta atau fenomena harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya menggunakan analisis yang logis, padat, cermat dan tajam. Sebagai contoh apabila ada seorang peneliti yang melakukan penelitian dengan membandingkan kemampuan suatu bakteri dalam menghidrolisis suatu senyawa pada lingkungan dengan suhu berbeda, dan didapatkan pada suhu lebih tinggi kemampuannya lebih optimal, maka tidak cukup bagi peneliti tersebut apabila hanya menampilkan suatu grafik yang menunjukan bahwa pada suhu tinggi hasil reaksi hidrolisis lebih banyak. Sebagai penelitian yang harus memenuhi criteria metode ilmiah, maka peneliti tersebut harus menganalisis fenomena tersebut dengan tajam.
4. Terdapat hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang akan diteliti. Dengan adanya hipotesis ini peneliti dituntut dalam proses berpikir secara analisis. Semua yang akan dilakukan menggunakan tuntuunan hipotesis tersebut. Tidak berarti dan tidak selalu bahwa hipotesis selalu benar dan sesuai dengan data fakta di akhir penelitian nanntinya. Namun justru dengan itulah peneliti mempunyai panduan agar sampai kea rah sasaran dan tujuan yang tepat.
5. Objektif
Seorang peneliti harus selalu bersikap objektif dalam mencari kebenaran. Semua data dan fakta yang tersaji harus disajikan dan dianalisis secara objektif. Pertimbangan dan penarikan kesimpulan harus menggunakan pikiran yang jernih dan tidak berdasarkan perasaan.
6. Menggunakan teknik kuantitatifikasi
Dalam perlakuan terhadap data yang diperoleh terutama angka-angka dari suatu harga yang mempunyai besaran tertentu harus mempergunakan ukuran-ukuran kuantitatif yang telah lazim, seperti misalnya derajat Celcius untuk ukuran atau satuan temperature. Dalam laporan atau penulisan ukuaran atau satuan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan singkatan yang telah lazim, misalnya kg untuk kilogram dan sebagainya. Ukuran-ukuran yang tidak terkuantifikasi harus dihindari, seperti misalnya, sejauh mata memandang untuk ukuran jarak dan sebagainya.

C. Kerangka Metode Ilmiah
Metode ilmiah diawali dengan proses deduksi, yaitu pengambilan konsep atau sesuatu yang lain berdasarkan pengalaman atau teori yang bersifat umum. Tentu saja untuk memperdalam dan mempertegas hal ini harus diperkuat dengan studi pustaka. Dari teori atau konsep dan fenomena serta keadaan yang ada itulah kemudian baru dirumuskan permasalahan apa yang akan diteliti. Perumusan atau penetapan masalah ini diperlukan agar tidak terdapat keraguan pada saat melakukan penelitian dan juga untuk membatasi sampai sejauh mana suatu penelitian akan dilakukan.
Apabila hal ini sudah dilalui, maka tahap berikutnya adalah penyusunan hipotesis yang tak lain adalah jawaban atau kesimpulan sementara tentang hubungan dan sangkut paut antar variable atau fenomena dalam suatu penelitian. Tentunya jawaban sementara ini harus mempunyai dasar atau landasan yang kuat dan logis. Pada tahapan ini juga harus ditentukan cara-cara untuk menguji hipotesis tersebut. Cara-cara ini sangat bergantung pada disiplin ilmu peneliti dan penelitian yang dilakukan.
Selanjutnya tahap yang sangat krusial adalah verifikasi atau pembuktian hipotesis itu sendiri. Pada tahap ini yang diperlukan adalah data, dan ini dapat diperoleh dari berbagai sumber dan cara teknik sesuai denganmetode yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila penelitiannya merupakan penelitian yang berbasis eksperimen, seperti yang biasa dilakukan di bidang sains dan teknik, maka data yang diperoleh tentunya adalah data-data hasil percobaan yang telah diatur metodenya. Apabila penelitian berdasarkan survey, tentunya data yang diperoleh merupakan hasil survey dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan langsung terhadap responden baik secara langsung ataupun kuisoner. Data-data yang telah terkumpul ini selanjutnya dianalisis dan diintepretasikan menggunakan cara-cara yang sesuai. Analisi dan intepretasi ini harus dengan penjelasan yang logis dan konseptual.
Setelah analisis dan tafsiran diberikan, maka selanjutnya dilakukan tahapan induksi yaitu generalisasi dari temuan-temuan yang ada, dan berikutnya disusunlah beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus ada kaitannya dengan hipotesis, artinya bahwa kesimpulan ini menjawab semua rumusan masalah dan membuktikan apakah hipotesis yang telah dirumuskan benr atau harus ditolak.
Demikianlah kerangka metode ilmiah yang lazim dilakukan. Satu tahapan setelahnya yang tidak kalah penting adalah penyajian laporan ilmiah melalui berbagai jenis laporan ilmiah yang dapat dilakukan.

Senin, 15 Maret 2010

Tertawa, Obat Awet Muda Terbaik Sepanjang Masa

Tahukah Anda, apa suplemen terbaik untuk memperpanjang umur dan tetap awet muda? Bukan minum vitamin C berpuluh-puluh kali sehari atau pun minum minuman penambah vitalitas. Jawabannya adalah tertawa!Emosi yang terlalu lama disimpan kadang membuat stress. Salah satu jalan keluar yang paling mudah untuk melepaskan ketegangan adalah dengan tertawa. Dengan melakukan hal ini, emosi dan ketegangan akan terlepas dengan sendirinya. Selama beratus-ratus tahun, telah diakui bahwa tertawa merupakan ‘obat terbaik’ melepaskan ketegangan. Rasa humor akan masuk dengan mudah sebgai ‘penawar’ sakit karena tekanan hidup sehari-hari. Sekarang mungkin Anda akan mengangguk-anggukan kepala karena mendapatkan penjelasan dari mana datangnya hobi Anda nonton film komedi. Menjelaskan juga mengapa ada koleksi lengkap serial sitcom Friends dalam rak DVD Anda.

Walaupun humor dapat secara dramatis mengubah kualitas dan pandangan hidup kita, tetapi Anda perlu tahu bahwa tertawa tidak sama dengan humor. Tertawa hanya respon psikologi terhadap humor. Tertawa yang akan membuat Anda merasa lepas sekaligus juga obat awet muda adalah tawa yang berasal dari dalam dan bukan artificial untuk basa-basi belaka.

Bila tidak percaya, toh ada beberapa dampak psikologis yang akan Anda dapatkan dari hasil tertawa sebagai berikut :

Mengurangi stress
Tertawa nampak akan mengurangi tingkat stress tertentu dan menumbuhkan hormon. Hormon stress akan menekan sistem kekebalan, sehingga meningkatkan jumlah platelet (sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan dalam arteri) dan meningkatkan tekanan darah.

Meningkatkan kekebalan
Tertawa pada dasarnya akan membawa keseimbangan pada semua komponen dalam sistem kekebalan pada tubuh. Anda tidak akan rentan penyakit karenanya.

Melegakan pernafasan
Tertawa akan meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah, yang dapat membantu pernapasan.

Mencegah penyakit
Ada suatu alasan yang dipercayai bahwa tertawa akin membantu mencegah penyakit misalnya, gagal jantung. Marah dan takut adalah dua emosi yang biasa menyebabkan terjadinya serangan jantung

source: www.kafe-kantor.com

Mamaku adalah mama terhebat di dunia

Aku anak kedua dari dua bersaudara. Mempunyai seorang ibu yang sekarang menjadi inspirasiku. Ibu yang hebat, yang jauh lebih kuat dari pria-pria kekar. Ibu yang menjadi kebanggaanku. Ibu yang sangat aku sayangi, terlebih setelah papaku dijemput Allah.

Sebenarnya aku lebih dekat dengan papaku. Seperti ceritaku sebelumnya, hal ini disebabkan karena waktu kerja papaku lebih fleksibel. Dulu aku sering bertentangan dengan mama. Tapi semakin aku besar aku makin memahami mama.

Kurang hebat apa mamaku? Dia sanggup mengandung kedua anaknya selama sembilan bulan lalu melahirkannya, terlebih aku dilahirkan melalui proses operasi yang menyakitkan dan berdampak sampai saat ini, sampai usiaku menginjak 19 tahun. Lalu mama merawat, membesarkan dan mendidik kami dengan sangat baik. Mungkin itu memang sudah tugasnya sebagai seorang ibu, tapi karena mamaku itu mama yang hebat selain menjadi ibu rumah tangga dia pun sanggup bekerja hingga mempunyai karier yang cemerlang. Di sela-sela waktunya yang sangat padat itu, mama selalu sempat mendoakan anak-anaknya agar selalu dilindungi Allah.

Aku ingin punya hati seputih hati mama. Mama selalu mengajarkan aku untuk membersihkan hati dengan cara memaafkan. Aku juga ingin sekuat mama yang sanggup menahan perasaan dan air matanya. Tidak menangis bukan berarti tidak sedih. Aku pun ingin menjadi orang yang tanpa pamrih seperti mama. Menolong orang tanpa balasan apapun, walaupun orang yang ditolong pernah menyakitinya.

Dari cerita-cerita yang aku dengar, aku tahu hidup mama tidak mudah. Mama dilahirkan di keluarga biasa, tetapi dengan usaha dan kerja kerasnya beliau bisa menaikan harkat dan martabat keluarganya. Dan sekarang dia menjadi seorang single parent, bukan hal yang mudah tapi dia tidak pernah menyerah apalagi merasa terpuruk.

Mungkin aku tidak bisa seperti mama, tapi aku akan membuatnya bangga dengan caraku sendiri. Itu selalu memotivasiku untuk melakukan segala hal yang terbaik untuk hidupku, karena aku ingin membuat mama bangga dan bahagia.

Semoga Selanjutnya Dapat Lebih Baik Lagi

Entah sudah berapa lama bersamanya. Rasanya sudah sangat lama. Sudah banyak sekali yang terjadi. Tidak pernah terpikir mampu selama ini. Sangat sulit, tetapi sangat indah. Saya sendiri tidak terlalu mengerti kenapa harus dia. Sebelum benar-benar mengenalnya, menurut saya dia hanya seorang pria egois, pria yang di kelilingi banyak wanita tanpa status yang jelas.

Dulu dia adalah teman sekelas saya, yang slalu mengisahkan kisah hidupnya pada saya. Sejak awal saya merasa dia teman yang asyik diajak bicara. Kami sering sekali ngobrol, baik ngobrol langsung maupun lewat telepon atau sms. Bertahun-tahun berteman, bercerita, berdiskusi, bahkan bertengkar membuat saya jauh lebih mengenalnya.

Mungkin karena sering berkomunikasi dan sudah saling mengenal lebih jauh, saya merasa nyaman bersamanya. Entah siapa yang memulai hubungan kami berkembang menjadi lebih dari teman. Tidak mudah menjalanin hubungan yang saya sendiri tidak tahu namanya apa, bukan berteman biasa pastinya karena perhatian yang kami berikan lebih dari perhatian kepada seorang teman sampai,akhirnya kami benar-benar pacaran.

Seingat saya sangat sulit dan sangat banyak yang dikorbankan. Tapi itu semua terbayar dengan kebahagiaan yang sampai saat ini masih kami rasakan. Rasanya tidak rugi menukar semua itu dengan keadaan kami saat ini.

Sekarang, saat saya sudah benar-benar mengenalnya, sosok egois itu tetap ada tetapi kesabarannya jauh lebih besar dari keegoisannya. Dia tidak sempurna, masih banyak yang lebih baik dari dia, tapi ada sesuatu yang tidak mampu orang lain berikan pada saya seperti yang dia berikan, yaitu rasa nyaman yang tidak bisa saya dapatkan dari orang lain.

Ada satu hal yang tidak pernah bisa saya lupakan. Saat papa saya meninggal dan saya sangat terpuruk, sangat sulit menerima kenyataan. Cara pandang saya tentang hidup berubah, sayangnya bukan ke arah yang lebih baik. Tapi dengan sabarnya dia tetap ada di samping saya, menyeka tiap tetes air mata saya, menarik saya dari keterpurukan, mengajarkan saya untuk menerima kenyataan dan sedikit demi sedikit merubah cara pandang saya mejadi lebih baik.

Tetapi bukan hanya hal baik yang saya ingat, ada satu hal yang sampai saat ini membuat saya merasa sakit saat mengingatnya. Masa lalu dan sudah berlalu, tapi meninggalkan luka. Seseorang pernah mengatakan, “Maafkanlah orang yang menyakitimu, bukan untukknya tapi untuk dirimu sendiri. Karena rasa marah itu yang sebenarnya membuatmu sakit sampai saat ini”. Jika di pikirkan kembali, ucapan itu memang benar, sebenarnya yang membuat saya sakit adalah rasa marah saya sendiri, jika saya bisa menerima dan memaafkan orang itu secara otomatis sakit yang saya rasakan pun akan hilang. Akhirnya, saya sadar bahwa saya bukan orang yang mudah memaafkan.

Bukan kah setiap orang mempunyai sisi baik dan sisi buruk? Mempunyai kekurangan dan kelebihan? Begitu pun dengan saya dan dia. Tetapi selama ini kami bisa menerima semuanya, menjadikan kekurangan menjadi kelebihan. Mungkin karena itu saya merasa hidup saya lengkap bersamanya, dan tidak pernah merasa ada yang lebih dari orang lain yang harus dia miliki.